Khasiat daun katuk sudah dikenal untuk dapat memperlancar produksi air susu ibu (ASI) secara alami. Sebenarnya, daun katuk tidak hanya berkhasiat bagi ibu hamil dan ibu menyusui, tapi juga berperan penting untuk berbagai manfaat kesehatan lainnya. Daun katuk mudah dibudidayakan sehingga banyak digunakan untuk berbagai pengobatan herbal oleh masyarakat Indonesia.
Konsumsi daun katuk bisa diolah dalam berbagai menu masakan mulai dari sayur bening, tumisan, hingga campuran pada telur dadar. Perlu diperhatikan bahwa konsumsi daun katuk mentah dalam jumlah banyak mungkin tidak aman karena bisa menyebabkan gejala katuk kering, kesulitan bernapas, dan beberapa masalah kesehatan sejenisnya. Dalam setiap 100 gram, tanaman berdaun lonjong ini memiliki kandungan zat berikut ini: Protein: 6,4 gram, Kalsium: 233 mg, Serat: 1,5 gram, Lemak: 1 gram, Karbohidrat: 9.9 gram, Fosfor: 9,8 mg, Zat besi: 3,5 mg, Natrium: 21 mg, Kalium: 477,8 gram, Tembaga: 0,30 mg, Seng: 1,3 mg, Betakaroten: 9,152 mcg, Karoten total: 10,020 mcg, Riboflavin (vitamin B2): 0.31 mg, Niasin (vitamin B3): 2.3 mg, Vitamin C: 164 mg
Daun katuk merupakan salah satu spesies tumbuhan yang juga mengandung biji polong yang memiliki kandungan nutrisi melebihi crouton. Tanaman daun katuk juga memiliki biji yang kaya dalam rasa dan tekstur. Daun katuk juga mengandung rasa yang kental dengan nutrisi fitonutrien, nutrisi mikro, vitamin, dan mineral untuk memberikan energi dalam kegiatan sehari-hari Anda.
Perbedaan antara kandungan nutrisi daun katuk dan sayuran lainnya juga jauh lebih bergizi daripada sayuran berdaun hijau lainnya. Daun katuk memiliki nilai nutrisi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan sayuran hijau gelap lainnya seperti bayam memiliki 2,0 gram, mint 4,8 gram, dan kubis sekitar 1,8 gram.
Dengan kemudahan untuk membudidayakannya, daun katuk bisa tumbuh subur di kebun rumah. Hal ini membuat siapa saja bisa mendapatkan manfaat yang berlimpah terutama untuk memberikan manfaat berikut ini.
Jika ibu hamil mengkonsumsi daun katuk selama masa kehamilan, manfaatnya secara alami juga baik untuk kulit. Kulit akan lebih halus dan rambut menjadi sehat dan lembut. Karena itulah, ibu hamil bisa mengonsumsi daun katuk untuk mendapatkan manfaat kecantikan dan manfaat daun katuk untuk kesehatan yang prima pada semester kehamilan.
Bagi pasangan yang sudah menikah, memiliki anak menjadi salah satu hal yang mungkin dinanti-nantikan. Saat sedang dalam program kehamilan (promil), makan daun katuk sangat dianjurkan bagi pasangan yang ingin memiliki anak. Perlu diketahui bahwa manfaat daun katuk untuk para pria juga dapat mendukung program kehamilan.
Terdapat zat aktif daun katuk yang dapat merangsang sintesis hormon steroid seperti progestron, dan testosteron. Hormon tersebut berfungsi untuk dapat membangkitkan vitalitas seksual, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas sperma. Hal ini dapat menjadi salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh pria yang sedang menjalani promil dengan pasangan.
Kalsium yang terdapat di dalam kandungan daun katuk juga cukup baik dan cocok untuk dikonsumsi oleh para wanita. Wanita memiliki risiko terkena osteoporosis yang lebih tinggi daripada pria. Daun katuk memiliki kandungan hingga 2,8% kalsium disertai dengan kalium besi yang dapat pengolahannya bisa dilakukan seperti bayam. Konsumsi secara teratur bisa meminimalisasi risiko terjadinya osteoporosis.
Daun katuk juga mengandung efedrin yang sangat baik untuk penderita influenza. Saat glu, Anda bisa mengolah daun katuk sebagai sayur bening dan dimakan hangat. Kandungan zat besinya juga cukup tinggi untuk dapat mengatasi gejala penyakit seperti anemia. Selain itu, kandungan efedrin menjadi zat yang sangat bermanfaat bagi pasien dengan influenza.
Vitamin A diperlukan untuk mencegah penyakit mata, merangsang pertumbuhan sel, meningkatkan daya tahan tubuh, dan kesehatan reproduksi serta menjaga kesehatan kulit. Selain pro vitamin A (betakaronet), B, C, dan K, daun katuk mengandung hampir serat kasar hingga 19%. Karena itu, manfaatnya sangat baik untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Kandungan kalori, protein dan karbohidrat daun katuk hampir setara dengan manfaat daun pepaya dan manfaat daun singkong. Kandungan protein daun katuk hampir mencapai 7% protein. Sementara itu, kandungan zat besi dan kandungan proteinnya lebih tinggi dari pada kedua jenis daun pepaya atau singkong. Jadi, cobalah untuk mulai beralih mengonsumsi daun katuk dengan mengolahnya sebagai menu makanan sehari-hari.
Daun katuk juga kaya akan senyawa fotokimia seperti tanin, saponin, dan alkaloid papaverin yang berpotensi sebagai obat alami. Biasanya, senyawa fotokimia dihasilkan tanaman sebagai bentuk pertahanan alami dirinya dari kuman atau penyakit. Pada tubuh manusia, senyawa fotokia bermanfaat sebagai antioksidan yang berkhasiat mencegah kanker.
Kalsium yang sangat rendah dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah tinggi. Untuk mengatasinya, cobalah makan daun katuk yang memiliki kandungan kalsium cukup tinggi. Dengan kadar kalsiumnya, tekanan darah akan lebih terkendali sehingga tubuh lebih sehat.
Daun katuk mengandung senyawa utama yang dibutuhkan tubuh untuk meningkatkan produksi kolagen dalam tubuh manusia dan sebagai pembawa lemak, pengangkut elektron, kesehatan gusi, mengatur kadar kolesterol, serta penambah kekebalan dan meningkatkan ketahanan tubuh. Kandungan vitamin C dalam daun katuk juga dapat memicu jaringan ikat kolagen untuk mempercepat proses penyembuhan luka.
Sebagai sumber zat klorofil yang paling tinggi, banyak mengkonsumsi kandungan zat dalam daun katuk juga dikatakan penting untuk kesehatan tubuh. Klorofil juga berguna untuk menghilangkan parasit, bakteri, dan virus yang ada pada jaringan tubuh manusia.
Bukan hanya daunnya yang bermanfaat, tetapi juga akarnya. Selain konsumsi daun katuk, Anda juga bisa menemukan berbagai pengobatan herbal yang menggunakan akar daun katuk untuk diolah. Manfaatnya juga baik untuk dapat untuk mengatasi demam tubuh.
Meskipun manfaat utama daun katuk dapat meningkatkan produksi ASI secara signifikan, perannya tidak hanya penting untuk memperlancar pertumbuhan anak yang sehat. Daun tanaman katuk terbaik telah digunakan secara tradisional untuk mengobati berbagai jenis penyakit dan juga menurunkan berat badan.
Pengolahan daun katuk sebagai bahan makanan juga dapat digunakan untuk hidangan sayuran yang lezat sebagai salad atau disiapkan sebagai kari, atau tumisan. Daun ini mengandung jumlah makronutrien yang cukup dengan sebagian besar kandungan mikronutrien. Selain nutrisi, khasiat daun katuk juga dipercaya dalam pengobatan tradisional untuk meredakan demam, atau mengobati masalah kencing.
Meskipun banyak manfaat yang bisa didapatkan dari konsumsi daun katuk untuk kebutuhan makan maupun pengobatan, tetap kendalikan porsinya dalam konsumsi sehari-hari. Jika terlalu banyak dikonsumsi, efek sampingnya mungkin dapat menyebabkan gangguan pada paru-paru. Karena itulah, konsumsi daun katuk tetap harus diiringi dengan keragaman jenis makanan yang lebih luas dan bernutrisi.