Banyak yang berpikir bahwa konsentrasi dan kapasitas otak secara umum berhubungan erat dengan usia, akan tetapi tahukah anda bahwa pikiran anda dapat kembali menjadi tajam seperti usia muda dahulu? Saat ini, memang banyak distraksi yang diperoleh dari gencarnya informasi dan perkembangan teknologi, namun pada jurnal minggu ini, kami akan berbagi cara sederhana untuk meningkatkan konsentrasi anda!
1. Mengonsumsi makanan sehat
Karena otak merupakan organ penting dalam sistem tubuh, jangan berharap ia dapat bekerja secara maksimal apabila asupan yang diberikan adalah makanan olahan. Makanan yang mengandung banyak gula juga tidak baik bagi kesehatan otak karena akan berpengaruh terhadap gula darah dan konsentrasi pikiran. Gula berpengaruh negatif terhadap daya konsentrasi, daya ingat jangka pendek, kemampuan belajar, serta suasana hati. Lebih jauh lagi, gula juga merubah proses pola pikir otak yang menyebabkan kesulitan untuk berpikir dengan jelas.
Makanan yang dapat menyokong kesehatan otak antara lain, buah-buahan (terutama buah beri), sayuran hijau, kacang-kacangan, ikan, minyak kelapa, coklat gelap, rosemary, serta kunyit. Makanan tersebut mengndung vitamin, mineral, lemak esensial, antioksidan dan nutrisi yang diperlukan otak untuk bekerja dengan baik.
2. Mengonsumsi suplemen untuk otak
Suplemen Relief Sari Kunyit dari Herbana merupakan pilihan tepat untuk meningkatkan daya kerja otak dan memperbaiki konsentrasi secara menyeluruh. Riset menunjukkan bahwa ekstrak kunyit (curcumin) membantu menghilangkan stress oksidatif dan membersihkan jalan neuron untuk membantu kelancaran sel otak. Curcumin juga meningkatkan kandungan DHA (asam lemak omega-3), yang sangat penting untuk menjaga kesehatan otak.
Ekstrak kunyit juga meningkatkan neuroplasitas, yang berperan penting dalam kemampuan belajar seseorang. Banyak orang dewasa yang mengeluhkan kemampuan belajar mereka tidak sebanding dengan apa yang mampu dicapai seorang anak, akan tetapi, bukan tidak mungkin untuk mengembalikan kemampuan tersebut ke fungsi asalnya. Neuroplasitas dapat dilatih kembali melalui kegiatan kreatif seperti menjahit, menganyam, atau melakukan kegiatan kriya lainnya, yang dibarengi dengan konsumsi suplemen ekstrak kunyit.
3. Membatasi konsumsi kafein
Ketika dikonsumsi secara tidak berlebihan, kafein yang terkandung dalam kopi dapat membantu konsentrasi serta memberikan tenaga ekstra yang diperlukan tubuh. Kafein meningkatkan ketajaman, daya ingat, fokus, serta produktifitas dengan menaikkan kadar dopamin dalam otak.
Meski begitu, kafein sebenarnya juga dapat mengurangi aliran darah ke dalam otak. Maka dari itu, orang-orang yang mengonsumsi suplemen otak seperti ginkgo biloba atau kunyit dihimbau untuk mengurangi konsumsi kopi. Sama halnya dengan individu yang sering mengalami kegelisahan untuk menghindari kafein agar tidak terjadi efek samping yang disebabkan meningkatnya hormon stress, seperti insomnia, detak jantung tidak teratur ataupun serangan panik.
4. Tidur cukup
Kurang tidur akan berpengaruh terhadap daya pikir seseorang. Kebingungan maupun kelambatan berfikir adalah beberapa hal yang dapat dialami ketika tubuh kekurangan istirahat. Sulit untuk belajar dan mengingat hal-hal baru ketika mengantuk, membuat tingkat konsentrasi menurun. Apabila masalah sulit tidur berlangsung secara berkepanjangan, kemampuan berkonsentrasi anda akan mengganggu pekerjaan, kehidupan pribadi serta kemampuan berpikir.
5. Berolahraga secara teratur
Olahraga dapat mempengaruhi daya ingat serta konsentrasi seseorang. Selain itu, olahraga rutin juga dapat mengurangi gejala depresi, gelisah, dan keletihan. Olahraga seperti aerobik maupun latihan kekuatan mempengaruhi daya konsentrasi secara berbeda, oleh karena itu, penting untuk melakukan kedua jenis olahraga untuk mendapatkan hasil yang optimal. Selain itu, latihan fisik juga dapat mengurangi inflamasi dan resistensi insulin yang dapat menyebabkan diabetes.
6. Memfokuskan diri kepada satu hal
Stress dan upaya untuk melakukan banyak hal dalam waktu bersamaan membuat tingkat konsentrasi cenderung menurun. Benar adanya jika stress dapat meningkatkan fokus yang disebabkan oleh adrenalin dalam waktu singkat, akan tetapi seiring berjalannya waktu, hal ini justru dapat berpengaruh buruk bagi daya ingat dan konsentrasi oleh karena stress berkepanjangan.
Mitos lainnya yang sering dilakukan adalah "multitasking", dimana banyak pekerjaan dilakukan dalam waktu bersamaan. Hal ini justru membuat hasil yang kontra produktif karena tidak efisiennya waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut. Selain itu, ruang kerja yang tidak rapi juga dapat mengurangi tingkat konsentrasi serta produktifitas.